1.1 Demokrasi: Pengertian, Sejarah Singkat, dan Jenis
Dari zaman Yunani Kuno hingga sekarang, definisi kata demokrasi telah mengalami perubahan. Menurut sebagian besar ilmuwan politik, istilah demokrasi mengacu pada pemerintahan yang dipilih oleh rakyat, baik secara langsung maupun representatif (perwakilan).
a. Pengertian Demokrasi
Menurut Encyclopaedia Britannica, demokrasi secara harfiah adalah 'dikuasai oleh rakyat. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demokratia yang berarti 'pemerintahan oleh rakyat. Pada pertengahan abad 5 SM, istilah demokrasi digunakan untuk menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara kota Yunani, terutama di Athena. Istilah demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat dan digunakan untuk berbagai bentuk pemerintahan yang warganya dapat mengambil bagian dalam membuat keputusan yang memengaruhi cara komunitasnya dijalankan.
b. Sejarah Singkat Demokrasi
Pemerintahan dengan demokrasi telah dikembangkan sejak lama oleh orang Yunani kuno di Kota Athena. Mereka mengumpulkan semua orang yang merupakan warga negara di satu area, kecuali beberapa orang yang tidak memiliki hak pilih.
Warga negara yang memiliki hak pilih dapat berpartisipasi langsung dalam proses musyawarah dalam majelis. Di sana, mereka akan mendiskusikan jenis hukum dan peraturan negara yang mereka inginkan dan telah disepakati. Setelah itu, hasil diskusi tersebut diserahkan kepada dewan yang kemudian akan menyarankan undang-undang, memberi nasihat, dan memutuskan.
Dewan dipilih dengan undian. Para peserta dewan akan berubah setiap tahun, dengan jumlah anggota paling banyak adalah 500 orang. Untuk beberapa kantor, warga Athena akan memilih seorang pemimpin dengan menuliskan nama kandidat favorit mereka pada sepotong batu atau kayu. Orang dengan suara terbanyak akan menjadi pemimpin.
c. Demokrasi pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, terdapat sistem yang menerapkan pemilihan, meskipun hanya beberapa orang tertentu yang dapat bergabung pada saat itu, contohnya sistem parlemen di Inggris. Gagasan pembentukan parlemen Inggris dimulai dari penandatanganan Magna Carta oleh Raja John (1215). Magna Carta merupakan dokumen yang membuktikan bahwa kekuasaan raja terbatas dan sebagai dasar prinsip kebebasan individual, kepatuhan pada hukum, dan perlindungan hak rakyat.
Sebelum disebut sebagai parlemen, dewan yang dipercayai untuk mengemban tugas dalam membantu seorang raja untuk menerapkan peraturan, mengambil keputusan, dan memulai penerapan pemerintahan representatif Inggris disebut sebagai "The Great Council" yang beranggotakan orang-orang dari golongan bangsawan. Namun, karena timbulnya konflik antarbangsawan dan kurangnya netralitas, pada tahun 1265 terbentuklah parlemen terpilih pertama, yaitu parlemen De Montfort. Memang, anggota dari parlemen ini tidak dipilih secara terbuka dan melibatkan seluruh masyarakat Inggris. Namun, ini pertama kalinya rakyat biasa memiliki peran dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan negara.
Seiring berjalannya waktu, kekuatan parlemen Inggris semakin kuat. Setelah era Oliver Cromwell, restorasi kerajaan terjadi pada tahun 1660 dengan parlemen memegang posisi sebagai institusi pemerintahan inti. Hingga pada tahun 1689, Bill of Rights disahkan oleh parlemen dan mengukuhkan kekuasaan parlementer dalam melindungi hak-hak individu, serta peran legislatifnya. Raja dan ratu tidak lagi memiliki hak untuk menangguhkan undang- undang, memungut pajak, atau memiliki pasukan tanpa persetujuan parlemen. Kerajaan hanya sebagai simbol negara tanpa kekuasaan nyata sehingga menjamin hak kebebasan berbicara dan pemilihan bebas untuk masyarakat.
d. Jenis Demokrasi
Terdapat dua jenis demokrasi, yaitu demokrasi langsung (direct democracies) dan demokrasi tak langsung (indirect democracies). Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis demokrasi.
1) Demokrasi langsung
Dalam demokrasi langsung, setiap orang memiliki hak untuk membuat hukum bersama. Salah satu contoh modern dari demokrasi langsung adalah referendum. Referendum adalah istilah untuk cara pengesahan undang-undang yang melibatkan setiap masyarakat untuk memberikan suara. Demokrasi langsung biasanya tidak digunakan dalam menjalankan negara karena sulit untuk membuat jutaan orang berkumpul bersama setiap saat, membuat undang-undang dan keputusan lain. Jenis demokrasi ini lebih sering diterapkan dalam kelompok kecil.
2) Demokrasi tak langsung
Dalam demokrasi tidak langsung atau representatif, orang memilih perwakilan untuk membuat undang undang bagi mereka. Orang yang terpilih sebagai wakil rakyat, contohnya seperti walikota, anggota dewan, anggota parlemen, atau pejabat pemerintah lainnya. Jenis demokrasi ini sifatnya lebih umum. Komunitas besar, seperti kota dan negara menggunakan metode ini.
e. Pemilihan
Istilah demokrasi selalu identik dengan pemilihan. Setelah mengadakan pemilihan, calon yang menang dapat langsung ditentukan. Penentuan kemenangan dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu kandidat dengan jumlah suara terbanyak akan terpilih. Seringnya, politisi yang terpilih adalah anggota partai politik. Alih-alih memilih seseorang, orang memilih partal. Partai dengan suara terbanyak kemudian akan memilih kandidat. Kandidat yang terpilih harus memenuhi persyaratan tertentu. Lembaga pemerintah akan menentukan bahwa calon perwakilan tersebut memenuhi syarat, misalnya dari segi usia. Tidak semua orang bisa memberikan suara dalam pemilihan. Hak pilih hanya diberikan kepada orang-orang yang merupakan warga negara. Meski ada beberapa kelompok yang termasuk pengecualian. Untuk beberapa pemilihan, suatu negara dapat membuat pemilihan suara menjadi wajib. Seseorang yang tidak memilih dan yang tidak memberikan alasan biasanya harus membayar denda.
Gabung dalam percakapan